Pages

Jumat, 17 April 2009

jadi teringat...

Gara-gara dapet tugas untuk mempersiapkan presentase dengan tema buku favorit (Cintapuccino, of course!)...gw mesti bongkar-bongkar+++baca-baca kembali chicklit yang satu itu. Just skipped sih, tapi lumayan membuat gw teringat banyak hal.

Termasuk mengingat Deel, teman sekamar gw yang dulu juga suka banget dengan chicklit ini, bahkan dengan alasan yang sama pula --- sama-sama menyukai sosok ’Ami---Appraditha Arrahmi’ yang jadi tokoh utamanya (selain suka dengan kisahnya juga lah). Namun, sepertinya kami mengagumi ’Ami’ dari sudut yang berbeda.

Menurutku, Deel menyukai ’Ami’ karena sedikit banyak dalam hal karakter dan harapan, mereka punya banyak kesamaan. ’Ami’ sebagai Cosmopolitan Girl yang cerdas dan pemberani, mirip banget ma si Deel...(ini menurutku loh ya,,n’ b’coz of it, I really adore her!)

Truz,,kenapa gw suka ‘Ami’,,,itu karena gw suka banget dengan kisah dan terlebih lagi terhadap cara berpikirnya (terlepas bahwa ini hanyalah sebuah fiksi, tapi jika memang ada cewek yang persis seperti ‘Ami’ di dunia nyata, gw bakal jadi salah satu fans nya mungkin!!!Mmm, mungkin…---ups, except her habit to smoke tentunya. I hate a smoker!!!) Gw kagum dengan keberaniannya mengambil resiko, dalam hal pekerjaan dan juga cinta. Dan bagaimana dia akhirnya menemukan obsesinya yang telah bertahun-tahun mengkronis (Wow, finally, hhh...), dan ketika dia mau menerima (bahkan merasa cintanya semakin besar) bahwa orang yang selama ini menjadi obsesinya ternyata tak se-perfect yang dia pikir sebelumnya,,,,dan bagaimana dia being brave meninggalkan pekerjaan dengan salary yang gak usah dipertanyakan jumlahnya hanya karena gak nyaman dengan lingkungannya…the point is…dia adalah cewek yang knows exactly what does she wants dan selalu berani untuk memilih (dan juga siap menerima resiko). Hmmm…menurutku, tak banyak cewek yang bisa seperti ini.

Tapi, untuk beberapa hal,,gw dan ’Ami’ juga punya kesamaan. Misalnya aja tentang mendapatkan keberuntungan. Dalam hidup, gw rasa udah mendapatkannya dalam banyak kesempatan --- bahkan gw lebih senang menyebutnya keajaiban (Thank God for that).

Gw juga jadi teringat kalo sebenarnya gw membeli chicklit ini sampai tiga kali. Satu-satunya penyebab adalah karena tindakan dari oknum (baca:peminjam) yang tidak bertanggungjawab. Padahal gw udah sedih banget waktu kehilangan kedua kali karena stock di Gramed waktu itu udah gak ada (soalnya kan barang lama), tapi untungnya gw bisa dapat di suatu toko buku pinggiran---itupun satu-satunya yang terselip diantara novel-novel yang lain...(dan inilah contoh keajaiban yang pernah gw dapat, J).

Ketika gw dapat info dari teman kalo Icha Rahmanti (the author of that chicklit) bakal datang ke Makassar untuk Talkshow mengenai buku keduanya (Beauty Case), gw jadi bersemangat banget pengen ikut, walopun akhirnya batal gara-gara bertepatan dengan ujian di kampus.

Sama halnya ketika film-nya keluar, dengan semangat 45,5 gw ke TO...tapi hasilnya justru sangat mengecewakan. Sungguh berbeda dengan chicklit aslinya....Huuffh,,,

And d’ last,,,gw cuma pengen bilang kalo ini ada chicklit yang –sesuai namanya, benar-benar cewek banget!!!

1 komentar:

Fadila Pratika mengatakan...

kayaknya yg rahmi sejati itu saya deh hwahwa9x....masukka'sipil,ada nimo-ku & ada juga raka-ku skr.tinggal tunggu nimo yg kepala batu itu berubah...hiks