Pages

Sabtu, 30 Mei 2009

_ketika kita ikhlas_

Jika kita sering mendengar orang bilang ‘di dunia ini banyak hal yang tampak sederhana tapi sebenarnya sulitnya luar biasa’, aku menganggap ‘menjadi ikhlas’ adalah salah satunya. Gak ada langkah atau tips khusus gimana caranya jika kamu mau menjadi ikhlas, karena prosesnya sungguh tak terjangkau akal pikiran. Ikhlas bersumber dari hati--hati yang tak terdefenisi dan sulit dideteksi. “menjadi ikhlas” adalah hal luar biasa, dan untuk menggapainya terkadang membutuhkan keberanian. Dani hasilnya???Sungguh mengagumkan! Engkau tak akan mendapatkan ketenangan sebaik ketika engkau ikhlas…
Perlu bukti???
Naah,,,
Kamu pernah merasa sakit hati?
(pastilah ya…setiap orang pasti pernah, even in different ways. Bo’ong banget kalo bilang gak pernah, hehe --- maksa nih akhirnya)
Coba ingat gimana bedanya perasaan kamu ketika : terus memelihara rasa sakit hati itu atau mencoba untuk menerimanya (menurut aku, ‘mencoba untuk menerima’ adalah langkah awal untuk mencapai ikhlas, betul gak?)…pasti beda!
Menyuburkan sakit hati hanya akan membuat kita merasa tersiksa, seolah ada beban berat yang tak terlihat menghimpit di dada. Dan satu-satunya cara untuk melepaskan beban itu adalah mengikhlaskannya.
Tapi, pertanyaan terbesarnya adalah : butuh waktu berapa lama untuk bisa menerima lalu mengikhlaskannya?
Tak ada yang tau jawabanya, karena semuanya kembali ke kamu. Iyya, “kamu”, bukan siapa-siapa. (ya iyyalah…kan gak mungkin ke nenek lo…)
Kadang-kadang kita justru menjadi ‘sok ikhlas’…di bibir berkata “aku sudah tidak sakit hati lagi” lalu tertawa ceria di depan semua orang. Padahal, di dalam hati teteeeeup aja sakit. Tuh, sok ikhlas kan namanya?
Dalam kasus ini, ada satu hal lagi yang cukup berperan penting yaitu ‘gengsi’. Harga diri seringkali kita usung terlalu tinggi sehingga ‘memberi maaf’ menjadi sangat mahal. “iiihhhh, enak aja minta maaf. Setelah membuat saya sakit hati, sekarang dengan entengnya dia bilang maaf?Nggak semudah itu lah…”---statement kayak gini nih yang selalu keluar (hayoo ngaku!!!)
Jadi, ketika kamu lagi sakit hati…biar lebih tenang mendingan ikhlas. Sulit?Memang iyya!Gak ada kata ‘mudah’ dalam hal ini.
Dan juga butuh waktu. Gak ada yang bisa melupakan sakit hatinya dalam waktu semenit, akan tetapi lebih cepat lebih baik (Uppss…it’s not campaign J ). Dan sekali lagi butuh keberanian. Berani untuk mengakui bahwa kamu lagi merasa sedih dan sakit hati (jadi gak perlu sok tegar dan sok ikhlas),,serta berani untuk menurunkan sedikit gengsi lalu memaafkan. Setelah itu, pasti akan ada sedikit kelonggaran dalam hati untuk bisa menerima keadaan…dengan ikhlas!
Ketika kita ikhlas???yakin dan percaya, hati akan tenang. Lalu,,,semuanya akan menjadi lebih jelas...