Pages

Senin, 27 April 2009

Karena itu adalah topic yang sensitive buatku saat ini….

Setting : kantin kampus, jam makan siang (yaah, sekitar jam 1-an lah), lagi duduk membelakangi tangga sambil ngobrol dengan teman-teman (+nunggu pesanan pastinya)…

Mr.X (sambil nepuk bahu dari belakang) : “Hai,,,”
Gw (menoleh kaget) : “Mmmm…yah…hai juga!”
Mr.X : “mau makan?” --- (sungguh pertanyaan bodoh. Basa-basi banget…ya iyyalah mau makan)
Gw : “tidak…mw nonton” (jawaban yang tak kalah bodohnya, ternyata…)
Mr.X : “Gmn kbrnya?gmn kuliahnya?kapan selesainya?”
Gw : “Baik. Lancar. Dan Mmmm….eh, teman-teman yang lain mana?”
Mr.X : “ada di jurusan. Beberapa udah selesai lho…Jadi kapan selesainya?”
Gw : “Oooh, gitu ya. Terus…terus…kabar mereka gimana?”
Mr.X : “Semuanya baik-baik saja. Sekarang sibuk apaan neh?Udah skripsi belum?”
Gw : “Mmm…masih sibuk kuliah laaah…”(sambil senyum dengan deviasi yang hampir tak terdeteksi)
Mr.X : “Jadi, kapan selesai?”
Gw : “Oooh…itu! Maksud saya, itu…pesanan saya udah datang…, Eh, tadi nanya apaan?”
Mr.X : “Udahlah…kamu makan dulu. Saya ke atas dulu ya, mau cari tempat”.
Gw : “Yah..OK!Salam ya buat teman-teman yang lain. Bilang kangen banget ma mereka semua…”
Mr.X : “Siip…”

Fiuuuh….akhirnya!
Topik itu lagi…
Kejadian seperti ini terulang lagi. Entah untuk yang kesekian kali. Jangan-jangan kalo keseringan gw bisa bunuh diri karena kehabisan kepercayaan diri (wow...ini sih berlebihan kali ya). Tapi bilang gw terlalu berlebihan, bilang kl gw lebay….tapi pernah gak kamu merasa apa yang gw rasakan sekarang? Kondisi ketika teman-teman kamu di jurusan yang pernah kamu tinggalkan mulai muncul satu-persatu, memberitahu kalo mereka udah selesai di wisuda, selanjutnya menanyakan ‘kamu sendiri gimana?kapan selesainya?’….(cukup membuat psikis bergerak jatuh bebas kan?) Kayaknya ini adalah my first quarter life crisis!!! Coba bayangkan : Ketika teman-teman gw udah di wisuda, gw masih aja berkutat dengan tugas-tugas kuliah. Ketika teman-teman gw udah kerja, gw masih teteup aja kuliah. Intinya, gw berada di satu anak tangga di bawah mereka. (Huhuhu…menyedihkan!)
Untuk sedikit membesarkan hati (atau justru cuman rasionalisasi?), gw kadang-kadang berpikir kalo sebenarnya gw gak perlu berpikir terlalu banyak mengenai hal itu. Ketinggalan satu tahun adalah sebuah resiko yang semestinya sudah gw pertimbangkan sejak dulu ketika gw mengambil keputusan untuk pindah. Tertinggal satu anak tangga adalah harga yang harus gw bayar untuk berada di tempat yang gw suka dan nikmati. (Betul bangetttzzz….Memang seharusnya seperti ini). Tapi, kalo kejadian yang tadi terulang lagi…Teteeeeeeup aja sedih!!!! (Hikz)
Jangan lagi deh! Karena itu adalah topic yang sensitive buatku saat ini.

Jumat, 17 April 2009

jadi teringat...

Gara-gara dapet tugas untuk mempersiapkan presentase dengan tema buku favorit (Cintapuccino, of course!)...gw mesti bongkar-bongkar+++baca-baca kembali chicklit yang satu itu. Just skipped sih, tapi lumayan membuat gw teringat banyak hal.

Termasuk mengingat Deel, teman sekamar gw yang dulu juga suka banget dengan chicklit ini, bahkan dengan alasan yang sama pula --- sama-sama menyukai sosok ’Ami---Appraditha Arrahmi’ yang jadi tokoh utamanya (selain suka dengan kisahnya juga lah). Namun, sepertinya kami mengagumi ’Ami’ dari sudut yang berbeda.

Menurutku, Deel menyukai ’Ami’ karena sedikit banyak dalam hal karakter dan harapan, mereka punya banyak kesamaan. ’Ami’ sebagai Cosmopolitan Girl yang cerdas dan pemberani, mirip banget ma si Deel...(ini menurutku loh ya,,n’ b’coz of it, I really adore her!)

Truz,,kenapa gw suka ‘Ami’,,,itu karena gw suka banget dengan kisah dan terlebih lagi terhadap cara berpikirnya (terlepas bahwa ini hanyalah sebuah fiksi, tapi jika memang ada cewek yang persis seperti ‘Ami’ di dunia nyata, gw bakal jadi salah satu fans nya mungkin!!!Mmm, mungkin…---ups, except her habit to smoke tentunya. I hate a smoker!!!) Gw kagum dengan keberaniannya mengambil resiko, dalam hal pekerjaan dan juga cinta. Dan bagaimana dia akhirnya menemukan obsesinya yang telah bertahun-tahun mengkronis (Wow, finally, hhh...), dan ketika dia mau menerima (bahkan merasa cintanya semakin besar) bahwa orang yang selama ini menjadi obsesinya ternyata tak se-perfect yang dia pikir sebelumnya,,,,dan bagaimana dia being brave meninggalkan pekerjaan dengan salary yang gak usah dipertanyakan jumlahnya hanya karena gak nyaman dengan lingkungannya…the point is…dia adalah cewek yang knows exactly what does she wants dan selalu berani untuk memilih (dan juga siap menerima resiko). Hmmm…menurutku, tak banyak cewek yang bisa seperti ini.

Tapi, untuk beberapa hal,,gw dan ’Ami’ juga punya kesamaan. Misalnya aja tentang mendapatkan keberuntungan. Dalam hidup, gw rasa udah mendapatkannya dalam banyak kesempatan --- bahkan gw lebih senang menyebutnya keajaiban (Thank God for that).

Gw juga jadi teringat kalo sebenarnya gw membeli chicklit ini sampai tiga kali. Satu-satunya penyebab adalah karena tindakan dari oknum (baca:peminjam) yang tidak bertanggungjawab. Padahal gw udah sedih banget waktu kehilangan kedua kali karena stock di Gramed waktu itu udah gak ada (soalnya kan barang lama), tapi untungnya gw bisa dapat di suatu toko buku pinggiran---itupun satu-satunya yang terselip diantara novel-novel yang lain...(dan inilah contoh keajaiban yang pernah gw dapat, J).

Ketika gw dapat info dari teman kalo Icha Rahmanti (the author of that chicklit) bakal datang ke Makassar untuk Talkshow mengenai buku keduanya (Beauty Case), gw jadi bersemangat banget pengen ikut, walopun akhirnya batal gara-gara bertepatan dengan ujian di kampus.

Sama halnya ketika film-nya keluar, dengan semangat 45,5 gw ke TO...tapi hasilnya justru sangat mengecewakan. Sungguh berbeda dengan chicklit aslinya....Huuffh,,,

And d’ last,,,gw cuma pengen bilang kalo ini ada chicklit yang –sesuai namanya, benar-benar cewek banget!!!

Jumat, 10 April 2009

semuanya berakhir...bahkan sebelum aku sempat memulainya...(HikzHikz)

Seandainya keajaiban itu benar-benar ada,,,
atau Doraemon bisa muncul di depanku lalu membawaku ke masa lalu dengan laci mesin waktunya,
cukup satu yang kuminta : "bawa aku kembali ke Hari Senin, 06 Maret 2009, pukul 15.00"..
dan akan kuulang semuanya....

___tapi ini tak mungkin___
HikzHikz,,,tak pernah aku menyesak seberat ini, Sungguh!